WEARIBILITY DAN SALEABILITY
WEARABILITY AND SALEABILITY: KUNCI SUKSES BISNIS FASHION. Banyak fashion designer yang sukses menggelar peragaan busana koleksinya. Tapi kenapa tidak banyak yang berhasil dalam menjualnya?
Kurang kreatif? Nggak juga. Kebalikannya. Banyak kreasi para desainer yang justru terlalu kreatif sampai sampai mereka lupa bahwa busana yang dirancangnya itu bukan untuk memuaskan dirinya (atau ingin mendapatkan pengakuan atas sensasi kreasinya?) tapi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan profile yang menjadi target customernya.
Bagaimana pun tentu dibutuhkan perpaduan yang seimbang antara kreativitas dan bisnis. Apapun yang dijual bukankah ujung.ujungnya untuk menarik pembeli dan mencapai margin keuntungan?
Tiap perancang tentu punya sasaran yang berbeda. Perancang Eropah dan Jepang umumnya masih lebih berani mengeluarkan "ide ide gila" dibanding perancang Amerika macam Donna Karan, misalnya, yang lebih mengorientasikan kreasinya kepada selera pasar lewat garis rancangan.yang lebih sederhana dan mendominasinya dengan basic color dan siluet tapi cermat dengan detil dan.pemilihan bahan serta kenyamanan.
Bagaimanapun pakaian yang praktis digunakan dan hemat (karena.mudah.di mix n match dengan.koleksi yang dimiliki) serta nyaman adalah kunci utama busana siap pakai. Ini tentu disesuaikan dengan lifestyle orang sekarang yang serba sibuk tapi tetap mau gaya dan nggak mau diribetkan dengan model busana yang rumit dan nggak nyaman dipakai.
Buat orang masa kini membeli pakaian itu sudah seperti berinvestasi. Mereka merasa rugi bila (karena terlalu trend dan nggak berumur lama) mereka membeli pakaian lantas cuma bisa digunakan sekali atau dua kali.
Sekarang ini mereka maunya malah bisa memakai busana yang bisa digunakan bukan hanya di jam kerja tapi juga bisa untuk sesudahnya cukup dengan mengganti aksesori atau tambahan satu item pakaian.
Untuk itu dibutuhkan kejelian desainer akan pemahaman perkembangan gaya hidup, selera customer akan warna, siluet, pattern dan detail serta strategi marketing yang pas dan seni menginspirasi gaya berbusana lewat visual merchandising yang menarik dan excellent customer service.
Sudahkah Anda yang berbisnis mode menerapkannya? (Harry Gunawan)
Kurang kreatif? Nggak juga. Kebalikannya. Banyak kreasi para desainer yang justru terlalu kreatif sampai sampai mereka lupa bahwa busana yang dirancangnya itu bukan untuk memuaskan dirinya (atau ingin mendapatkan pengakuan atas sensasi kreasinya?) tapi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan profile yang menjadi target customernya.
Bagaimana pun tentu dibutuhkan perpaduan yang seimbang antara kreativitas dan bisnis. Apapun yang dijual bukankah ujung.ujungnya untuk menarik pembeli dan mencapai margin keuntungan?
Tiap perancang tentu punya sasaran yang berbeda. Perancang Eropah dan Jepang umumnya masih lebih berani mengeluarkan "ide ide gila" dibanding perancang Amerika macam Donna Karan, misalnya, yang lebih mengorientasikan kreasinya kepada selera pasar lewat garis rancangan.yang lebih sederhana dan mendominasinya dengan basic color dan siluet tapi cermat dengan detil dan.pemilihan bahan serta kenyamanan.
Bagaimanapun pakaian yang praktis digunakan dan hemat (karena.mudah.di mix n match dengan.koleksi yang dimiliki) serta nyaman adalah kunci utama busana siap pakai. Ini tentu disesuaikan dengan lifestyle orang sekarang yang serba sibuk tapi tetap mau gaya dan nggak mau diribetkan dengan model busana yang rumit dan nggak nyaman dipakai.
Buat orang masa kini membeli pakaian itu sudah seperti berinvestasi. Mereka merasa rugi bila (karena terlalu trend dan nggak berumur lama) mereka membeli pakaian lantas cuma bisa digunakan sekali atau dua kali.
Sekarang ini mereka maunya malah bisa memakai busana yang bisa digunakan bukan hanya di jam kerja tapi juga bisa untuk sesudahnya cukup dengan mengganti aksesori atau tambahan satu item pakaian.
Untuk itu dibutuhkan kejelian desainer akan pemahaman perkembangan gaya hidup, selera customer akan warna, siluet, pattern dan detail serta strategi marketing yang pas dan seni menginspirasi gaya berbusana lewat visual merchandising yang menarik dan excellent customer service.
Sudahkah Anda yang berbisnis mode menerapkannya? (Harry Gunawan)
Komentar
Posting Komentar