IDENTITAS BRAND

BERTAHAN DENGAN IDENTITAS BRAND. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan kelesuan ekonomi global yang ada, rasanya bukanlah sesuatu yang mudah buat pemilik/pengelolah sebuah brand untuk tetap bertahan dengan idealisme versus kebutuhan finansial jangka pendek saat ini. Tak jarang melihat kesuksesan merk lain dengan item fashion terbarunya yang sukses, sebuah brand lantas mulai meniru apa yang dilakukan tetangganya. Padahal, target customer dan karakteristik gaya hidup customer tetangganya itu jelas berbeda dengan customer brand miliknya.

Akibatnya, brand ini seperti mulai kehilangan jati dirinya dan perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan pelanggannya. Kejadian ini misalnya pernah dialami sebuah Brand bermerk G yang terkenal di negeri Paman Sam dimana brand ini sempat mengalami kekurangan profit sebesar $ 877 juta di tahun 2000 dan kehilangan $ 8 juta di tahun 2001. Semua ini terjadi karena brand G ini mulai kehilangan fokus utamanya terhadap barang2 basic dan key item yang menjadi andalannya karena tergoda memproduksi item yang sedang trend.

Adapun brand beken Amerika berlabel O yang juga berasal dari tempat yang sama juga mengalami penurunan penjualan setelah mereka mulai tergoda arah merubah desainnya ke arah pasar yang lebih remaja sementara pelanggan dia.yang sesungguhnya adalah orang dewasa.

Karena itu berhati hatilah dalam memproduksi sebuah koleksi. Jangan tergiur kesuksesan brand tetangga yang punya target customer berbeda. Kenali dengan baik customer profile Brand milik Anda. Kenali produk anda, kenali siapa customer brand anda dan siapa kompetitor anda. Dan tetap bertahanlah dengan karakter brand yang menjadi ciri khas merk Anda selama ini. Karena di situlah jati diri anda yang membuat brand anda berbeda dengan lainnya. (Harry Gunawan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 KARAKTER ENTREPRENUER YANG BAIK

MENDESAIN BUSANA DARI IDE KE PROTOTYPE

MERCHANDISE MIX